TEMA : Kemajuan
teknologi masa kini
Judul 1: Pemanas dengan
sistem pendeteksi suhu dan pengaman kebocoran panas oleh Any K. Yapie dan
Yulisdin Mukhlis
Latar belakang masalah
Zaman sekarang ini alat pemanas cukup dibutuhkan dalam
proses industri, kehidupan manusia dan lain-lain oleh sebab itu dibuatlah suatu alaat pemanas
dengan sistem pendeteksi suhu dan pengaman agar tidak terjadi kebocoran.
Masalah
Pemanas tersebut harus memiliki ketebalan dinding standar
agar suhu panas yang dihasilkan oleh pemanas tersebut tidak sampai dirasakan
sampai keluar pemanas dan juga perlu diperhatikan bahwa bahan yang digunakan
untuk membuat dibding tersebut haruslah kuat adar tidak ada terjadinya
kebocoran
Tujuan penelitian
Dengan adanya system pendeteksi suhu dan pengaman
kebocoran panas ini diharapkan tidak ada
lagi kebocoran- kebocoran alat pemanas.
Metodologi penelitian
-
-Data dan sampel
Di dalam industry yang
mempergunakan pemanas listrik perlu diperhatikan keamanan dan kenyamananya.
Untuk menunjukan fungsi yang dilakukan oleh setiap komponen dalam teknik
control biasanya digunakan diagram yang disebut diagram blok, yaitu suatu symbol operasi matematik pada sinyal masukan blok yang menghasilkan keluaran..
-
-Variable
-
-Model penelitian
Untuk
menentukan berapa suhu yang diinginkan diatur dengan mengatur tegangan
referensi komperator sebesar 50 k. Suhu yang telah diteima akan diubah menjadi
tegangan tapi masih dalam skala volt, Kemudian diturunkan dengan pembagian
tegangan sehingga keluaran menjadi minivolt.
Hipotesis
Bila terjadi suatu
kebocoran yang dapat menyebabkan suhu diluar heater, maka secara otomatis itu
akan mematikan heater dengan sendirinya
Hasil dan analisis
Setelah rangkaian
tungku otomatis jadi dan pengaman kebocoran panas ini terealisasi maka perlu
dilakukan pengujian perblok untuk mengetahui fungsi dan kerja alat. Hasil
pengujian terhadap sensor suhu diperlihatkan pada table berikut ini :
Rekomendasi dan implikasi
Agar rangkaianya lebih
sempurna dan lebih sederhana, sebaiknya menggunakan mikrokontroler dan alat ini
sebaiknya menggunakan dua buah penampil (display) agar kebocoran panas yang
terjadi akibat radiasi panas dapat cepat terdeteksi
Judul 2 : Sistem alarm
nirkabel dengan 5 zona pengaman oleh Cornelius Budi Cahyanigtyas
Latar belakang masalah
Sebenarnya ide awal dari pembuatan alat alarm ini adalah
dari pengalaman buruk yang pernah menimpa penulis. Oleh sebab itu sang penulis
mencoba membuat inovasi terhadap suatu system pengamanan yang cocok dan sesuai
bagi rumah tinggal.
Masalah
Light Dependent
Resistor ( LDR) harus dalam keadaan
gelap atu tidak mendapatkan chaya, apabila LDR ini terkena cahaya maka relay
tersebut akan aktif.
Tujuan penelitian
Untuk menciptakan suatu
alat penemuan baru, dengan adanya system alarm nirkabel ini maka konsumen akan
diuntungkan karena dapat melindungi asset berharga didalam rumah anda atau supaya tidak terjadi tindak perampokan dirumah
oleh oknum-oknum tertentu.
Metode penelitian
-Data dan sampel
Berikut
ini merupakan gambar dari diagram blok pendeteksi
-
-Variable
Berikut
ini merupakan gambar dari blok pengiriman :
-
-Model penelitian
Fungsi dasar dari
rangkaian ini adalah untuk mengeluarkan suara berupa sirine dengan harapan sang
pengguna dapat mengetahui bahwa ada sesuatu yang terjadi pada setiap ruangan
yang termasuk dalam system keamanan..
Hipotesis
Kelima laser ini
bekerja secara sendiri, yang artinya apabila salah satunya mendapat masukan,
maka yang lain tidak bereaksi apa-apa, dan jarak maksimun dari pengirim ini
adalah sejauh 10 meter.
Hasil dan analisis
Uji coba di bagi
menjadi enam bagian, yaitu uji coba sensor ruang pertama, kedua, ketiga,
keempat, keliama dan uji coba alat secara keseluruhan. Pengujian dilakukan
dengan menempatkan semua bagian sesuai spesifikasi dan menjalankan sesuai
prosedurnya.
Rekomendasi dan Implikasi
Untuk pengembangan
lebih lanjut pada alat ini dapat dimodifikasi pada bagian control dan
transceivernya, misalkan dengan menggunakan pemancar sinar radio sehingga
memiliki area jangkauan yang lebih luas lagi.
Judul 3 : Alat bantu mobilitas untuk tuna netra
berbasis elektronik oleh Subandi tahun 2009
Latar belakang masalah
Apabila seseorang mengalami gangguan
pada indera penglihatan, maka kemampuan aktifitas akan sangat terbatas, karena
informasi yang diperoleh akan jauh berkurang dibandingkan mereka yang
berpenglihatan normal. Dengan mata manusia dapat melihat, bisa mengetahui
kondisi disekitarnya, membedakan suatu obyek baik itu ukuran bentul, warna dan
sebagainya Maka dari itu kemajuan dibidang teknologi maka dapat dibuat suatu
alat yang menggunakan gelombang ultrasonik untuk mendeteksi keberadaan dari suatu
obyek
Masalah
Para
penyandang tuna netra biasanya mengalami kendala untuk menentukan jarak obyek
yang ada disekitarnya,misalnya teman yang diajak bicara,dll.
Tujuan penelitian
Dengan adanya kemajuan
dibidang teknologi maka dapat dibuat suatu alat yang menggunakan gelombang ultrasonik
untuk mendeteksi keberadaan suatu obyek. Gelombang ultrasonik ini akan dipancarkan
dan sinyal yang mengenai suatu objek sebagian akan dipantulkan kembali. Sinyal
pantul akan diterima oleh suatu penerima untuk kemudian diolah oleh
mikrokontroler. Mikrokontroler tersebut akan mengontrol dan mengolahnya,
sehingga dapat dihasilkan suatu informasi tentang keberadaan obyek tersebut
sekaligus megukur jarak antara obyek dengan alat. Jadi tujuanya adalah untuk
membantu penderita tuna netra.
Metode
penelitian
-Data dan sampel
-Data dan sampel
-
-Variable
Berikut
ini merupakan table pola pancar sensor
-
-Model Penelitian
Berikut
ini merupakan gambar dari cara kerja ultrasonik
Hipotesis
Dalam pembuatan alat ini akan terjadi kendala bagaimana cara megukur jarak antara obyek dengan alat tersebut.
Hasil
dan analisis
1. Alat dapat
bekerja sesuai yangdiharapkan, yaitu memberikan informasi jarak dengan suara
antara obyek dengan tunanetra sebagai user
2. Kemampuan maksimal alat
pendeteksi obyek mendeteksi/mengukur jarak halangan yaitu 200 cm
3. Besarnya tingkat kesalahan (error)
pengukuran alat dibandingkan dengan mistar/meteran yang terbesar adalah 4,73%
Rekomendasi
dan implikasi
Proses perencanaan alat sangat
penting untuk memulai suatu pekerjaan dengan tujuan berikut:
1. Agar alat yang dihasilkan
nantinya sesuai yang diharapkan
2. Untuk memilih
komponen-komponen elektronika yang paling tepat.
3. Untuk menekan error dalam
proses pembuatan
4. Menekan biaya, dengan harapan
alat yang diperoleh bagus, tapi dengan biaya yang seminimal mungkin.
Sources : Jurnal Teknologi, 39 Volume 2 Nomor 1 , Juni 2009
Majalah UG Jurnal
Nama : Nindya Adriani
NPM : 15209751
Kelas : 3EA11
Tugas ini diberikan kepada Pak Prihantoro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar