Sabtu, 01 Oktober 2011

Analisis Jurnal Metode Riset II



TEMA : Kemajuan teknologi masa kini

Judul 1: Pemanas dengan sistem pendeteksi suhu dan pengaman kebocoran panas oleh Any K. Yapie dan Yulisdin Mukhlis

Latar belakang masalah
 
            Zaman sekarang ini alat pemanas cukup dibutuhkan dalam proses industri, kehidupan manusia dan lain-lain  oleh sebab itu dibuatlah suatu alaat pemanas dengan sistem pendeteksi suhu dan pengaman agar tidak terjadi kebocoran.

Masalah

            Pemanas tersebut harus memiliki ketebalan dinding standar agar suhu panas yang dihasilkan oleh pemanas tersebut tidak sampai dirasakan sampai keluar pemanas dan juga perlu diperhatikan bahwa bahan yang digunakan untuk membuat dibding tersebut haruslah kuat adar tidak ada terjadinya kebocoran

Tujuan penelitian

            Dengan adanya system pendeteksi suhu dan pengaman kebocoran panas ini diharapkan  tidak ada lagi kebocoran- kebocoran alat pemanas.

Metodologi penelitian

-          -Data dan sampel

          Di dalam industry yang mempergunakan pemanas listrik perlu diperhatikan keamanan dan kenyamananya. Untuk menunjukan fungsi yang dilakukan oleh setiap komponen dalam teknik control biasanya digunakan diagram yang disebut diagram blok, yaitu suatu symbol operasi matematik pada sinyal masukan blok yang menghasilkan keluaran..

-          -Variable

 
-        










              -Model penelitian

          Untuk menentukan berapa suhu yang diinginkan diatur dengan mengatur tegangan referensi komperator sebesar 50 k. Suhu yang telah diteima akan diubah menjadi tegangan tapi masih dalam skala volt, Kemudian diturunkan dengan pembagian tegangan sehingga keluaran menjadi minivolt.

Hipotesis

        Bila terjadi suatu kebocoran yang dapat menyebabkan suhu diluar heater, maka secara otomatis itu akan mematikan heater dengan sendirinya  

Hasil dan analisis

          Setelah rangkaian tungku otomatis jadi dan pengaman kebocoran panas ini terealisasi maka perlu dilakukan pengujian perblok untuk mengetahui fungsi dan kerja alat. Hasil pengujian terhadap sensor suhu diperlihatkan pada table berikut ini :

 


Rekomendasi dan implikasi

          Agar rangkaianya lebih sempurna dan lebih sederhana, sebaiknya menggunakan mikrokontroler dan alat ini sebaiknya menggunakan dua buah penampil (display) agar kebocoran panas yang terjadi akibat radiasi panas dapat cepat terdeteksi

Judul 2 : Sistem alarm nirkabel dengan 5 zona pengaman oleh Cornelius Budi Cahyanigtyas

Latar belakang masalah

            Sebenarnya ide awal dari pembuatan alat alarm ini adalah dari pengalaman buruk yang pernah menimpa penulis. Oleh sebab itu sang penulis mencoba membuat inovasi terhadap suatu system pengamanan yang cocok dan sesuai bagi rumah tinggal.

Masalah

           Light Dependent Resistor ( LDR)  harus dalam keadaan gelap atu tidak mendapatkan chaya, apabila LDR ini terkena cahaya maka relay tersebut akan aktif.

Tujuan penelitian
 
           Untuk menciptakan suatu alat penemuan baru, dengan adanya system alarm nirkabel ini maka konsumen akan diuntungkan karena dapat melindungi asset berharga didalam rumah anda atau  supaya tidak terjadi tindak perampokan dirumah oleh oknum-oknum tertentu.

Metode penelitian

       -Data dan sampel

Berikut ini merupakan gambar dari diagram blok pendeteksi








-       







             -Variable

Berikut ini merupakan gambar dari blok pengiriman :







-       







      -Model penelitian

           Fungsi dasar dari rangkaian ini adalah untuk mengeluarkan suara berupa sirine dengan harapan sang pengguna dapat mengetahui bahwa ada sesuatu yang terjadi pada setiap ruangan yang termasuk dalam system keamanan..

Hipotesis

           Kelima laser ini bekerja secara sendiri, yang artinya apabila salah satunya mendapat masukan, maka yang lain tidak bereaksi apa-apa, dan jarak maksimun dari pengirim ini adalah sejauh 10 meter.

Hasil dan analisis

           Uji coba di bagi menjadi enam bagian, yaitu uji coba sensor ruang pertama, kedua, ketiga, keempat, keliama dan uji coba alat secara keseluruhan. Pengujian dilakukan dengan menempatkan semua bagian sesuai spesifikasi dan menjalankan sesuai prosedurnya.


Rekomendasi dan Implikasi

           Untuk pengembangan lebih lanjut pada alat ini dapat dimodifikasi pada bagian control dan transceivernya, misalkan dengan menggunakan pemancar sinar radio sehingga memiliki area jangkauan yang lebih luas lagi.

Judul 3 : Alat bantu mobilitas untuk tuna netra berbasis elektronik oleh Subandi tahun 2009

Latar belakang masalah

            Apabila seseorang mengalami gangguan pada indera penglihatan, maka kemampuan aktifitas akan sangat terbatas, karena informasi yang diperoleh akan jauh berkurang dibandingkan mereka yang berpenglihatan normal. Dengan mata manusia dapat melihat, bisa mengetahui kondisi disekitarnya, membedakan suatu obyek baik itu ukuran bentul, warna dan sebagainya Maka dari itu kemajuan dibidang teknologi maka dapat dibuat suatu alat yang menggunakan gelombang ultrasonik untuk mendeteksi keberadaan dari suatu obyek

Masalah

            Para penyandang tuna netra biasanya mengalami kendala untuk menentukan jarak obyek yang ada disekitarnya,misalnya teman yang diajak bicara,dll.

Tujuan penelitian

           Dengan adanya kemajuan dibidang teknologi maka dapat dibuat suatu alat yang menggunakan gelombang ultrasonik untuk mendeteksi keberadaan suatu obyek. Gelombang ultrasonik ini akan dipancarkan dan sinyal yang mengenai suatu objek sebagian akan dipantulkan kembali. Sinyal pantul akan diterima oleh suatu penerima untuk kemudian diolah oleh mikrokontroler. Mikrokontroler tersebut akan mengontrol dan mengolahnya, sehingga dapat dihasilkan suatu informasi tentang keberadaan obyek tersebut sekaligus megukur jarak antara obyek dengan alat. Jadi tujuanya adalah untuk membantu penderita tuna netra.

Metode penelitian
  
-Data dan sampel
















-          -Variable
Berikut ini merupakan table pola pancar sensor








-        











-Model Penelitian
Berikut ini merupakan gambar dari cara kerja ultrasonik


















Hipotesis

           Dalam pembuatan alat ini akan terjadi kendala bagaimana cara megukur jarak antara obyek dengan alat tersebut.

Hasil dan analisis

1. Alat dapat bekerja sesuai yangdiharapkan, yaitu memberikan informasi jarak dengan suara antara obyek dengan tunanetra sebagai user

2. Kemampuan maksimal alat pendeteksi obyek mendeteksi/mengukur jarak halangan yaitu 200 cm

3. Besarnya tingkat kesalahan (error) pengukuran alat dibandingkan dengan mistar/meteran yang terbesar adalah 4,73%


Rekomendasi dan implikasi

Proses perencanaan alat sangat penting untuk memulai suatu pekerjaan dengan tujuan berikut:

1. Agar alat yang dihasilkan nantinya sesuai yang diharapkan
2. Untuk memilih komponen-komponen elektronika yang paling tepat.
3. Untuk menekan error dalam proses pembuatan
4. Menekan biaya, dengan harapan alat yang diperoleh bagus, tapi dengan biaya yang seminimal mungkin.


Sources : Jurnal Teknologi, 39 Volume 2 Nomor 1 , Juni 2009
               Majalah UG Jurnal

Nama : Nindya Adriani
NPM  : 15209751
Kelas  : 3EA11

 Tugas ini diberikan kepada Pak Prihantoro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar