Nama : Nindya Adriani
NPM : 15209751
Kelas : 3ea11
BAB
2
PENDAHULUAN
Segmentasi
pasar dan analisis demografi
2.1
Segmentasi pasar ( kepuasan dan probabilitas ) atau strategi pemasaran
Pride dan Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.
Swastha
dan Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi pasar/market
yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.
Sedangkan definisi yang diberikan oleh Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.
2.2
Rencana perubahan
Pemerintah dan DPR diimbau untuk
tidak mengubah segmentasi program sistem jaminan sosial nasional (SJSN) yang
sudah dirintis sejak puluhan tahun lalu.
"Jika pemerintah dan Pansus DPR memaksakan perubahan segmentasi tersebut maka akan terjadi kondisi yang tidak terkendali (chaos) dan menurunnya tingkat kepercayaan publik pada program jaminan sosial," kata Ketua Asosiasi Jaminan Sosial Indonesia Hotbonar Sinaga.
Dijelaskannya, pemerintah melalui empat BUMN penyelenggara jaminan sosial sudah berpuluh tahun membangun kepercayaan dari kalangan masyarakat, terutama peserta program jaminan sosial bahwa program itu bermanfaat bagi mereka.
Misalnya, PT Askes dirintis sejak 1968 untuk melayani kesehatan pegawai negeri sipil. PT taspen berdiri sejak 1969 guna melayani PNS untuk mendapatkan pensiun setelah purnabakti, PT Asabri berdiri sejak 1971 dan PT Jamsostek sejak 1977.
2.3
Analisis konsumen dan perubahan struktur pasar
Analisis konsumen
Proses
pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan
sebagai berikut:
1. Analisis Kebutuhan. Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh dirinya sendiri ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui lingkungan bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi produk atau jasa perusahaan lewat media massa, brosur, dan lain-lain.
2. Pencarian Informasi. Setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya.
3. Evaluasi Alternatif. Konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan biaya yang harus ia keluarkan.
4. Keputusan Pembelian. Konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan harga tertentu, warna tertentu.
Perubahan struktur pasar konsumen
Struktur Pasar Konsumen – Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli :
1. Pasar Persaingan
Sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain.
Sifat-sifat pasar
persaingan sempurna :
- Jumlah penjual dan pembeli banyak
- Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
- Penjual bersifat pengambil harga
- Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran
- Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
- Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
2. Pasar Monopolistik
Struktur pasar
monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk
yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara
produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan
ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar
monopolistik :
- Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
- Mirip dengan pasar persaingan sempurna
- Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
- Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
- Relatif mudah keluar masuk pasar
3. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah
suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau
penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah
industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya.
Sifat-sifat pasar oligopoli :
- Harga produk yang dijual relatif sama
- Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
- Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
- Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
4. Pasar Monopoli
Pasar monopoli akan
terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau
penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln),
perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar
monopoli :
- Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
BAB II
PEMBAHASAN
Pemahaman terhadap
segmentasi pelanggan : Suatu usaha untuk meningkatkan efektivitas pemasaran jasa
penerbangan.
Pemasaran jasa penerbangan merupakan
suatu proses penyesuaian antara permintaan penumpang pada saat ini, permintaan
potensial, dan permintaan masa depan dengan penawaran dari suatu maskapai
penerbangan. Pemasaran berhubungan dengan sisi permintaan dari pelanggan.
Pemasaran bersifat probabilistik dan penuh dengan ketidakpastian, sedangkan operasi
dan biaya terletak pada sisi penawaran, bersifat deterministik, dan dapat
dikuantifikasi dengan tingkat akurasi yang dapat diterima (Banfe, 1992).
Beberapa
tahun setelah Perang Dunia II, pengisian tempat duduk (seats) pesawat semata-mata
berhubungan dengan proses penjualan. Tingkat pertumbuhan penumpang sangat tinggi.
Maskapai penerbangan dituntut untuk memfokuskan kegiatan perusahaannya untuk “menjual”
seats yang tersedia. Namun, dengan diperkenalkannya pesawat jet pada
tahun 1960-an, penawaran (available seats) terpenuhi, malahan melebihi
permintaan (revenue passengers). Hal ini menyebabkan terjadinya
ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan terhadap jasa penerbangan (supply
> demand), sehingga konsep penjualan yang sempit dirasakan sudah tidak
cocok lagi untuk digunakan, dan dimulailah era penekanan pada konsep pemasaran
yang lebih luas.
Pelayanan
terhadap pelanggan yang dilakukan oleh maskapai penerbangan dimaksudkan
agar pelanggan merasa puas pada saat melakukan perjalanannya. Kepuasan pelanggan
merupakan hal yang sangat vital bagi maskapai penerbangan karena besar pengaruhnya
terhadap market share dan load factor. Pelayanan yang baik
membuat pelanggan merasa puas, sehingga timbul loyalitas yang tinggi, dan
kemungkinan besar akan menarik pelanggan lain yang potensial, dan pada
gilirannya dapat meningkatkan market share.
Pelayanan di udara (inflight
service) merupakan salah satu produk maskapai yang tak kalah pentingnya. Komponen
utama dalam inflight service terdiri dari 5 jenis.:
-Menu makanan dan minuman (meals
and drinks)
-Hiburan pada saat penerbangan (inflight
entertainment)
-Awak kabin
-Interior pesawat
-Barang cetakan dan gift away
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Secara
umum dapat disimpulkan bahwa strategi yang sekarang banyak digunakan maskapai
penerbangan domestik dengan menerapkan strategi harga rendah (pemberian diskon,
yang kadang-kadang ‘jor-jor an’) harus disikapi dengan bijaksana oleh
para pebisnis jasa penerbangan. Bukan tidak mungkin, suatu hari malah akan jadi
bumerang buat mereka.
Saran
Kebijakan
pelayanan yang tepat (sesuai kebutuhan segmen), justru membawa dampak
positif
bagi peningkatan image dan loyalitas pelanggan. Perbaikan kualitas
pelayanan dan peningkatan profesionalisme karyawan untuk memberikan jaminan
pelayanan dengan tingkat keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan serta jaminan
terhadap keselamatan penerbangan perlu dilakukan untuk lebih meningkatkan
kepuasan pelanggan.
source :
Jurnal MM Vol 3 No 5 Artikel 1 Diah Natalisa
Wikipedia.com
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/perilaku-konsumen-definisi-dan-tipe.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar