Senin, 10 Oktober 2011

Tugas Softskill Perilaku Konsumen BAB II


Nama : Nindya Adriani
NPM : 15209751
Kelas : 3ea11
 
II

BAB 2

PENDAHULUAN

Segmentasi pasar dan analisis demografi

2.1 Segmentasi pasar ( kepuasan dan probabilitas ) atau strategi pemasaran


            Pride dan Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.
Swastha dan Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.

Sedangkan definisi yang diberikan oleh Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.


2.2 Rencana perubahan



            Pemerintah dan DPR diimbau untuk tidak mengubah segmentasi program sistem jaminan sosial nasional (SJSN) yang sudah dirintis sejak puluhan tahun lalu.

"Jika pemerintah dan Pansus DPR memaksakan perubahan segmentasi tersebut maka akan terjadi kondisi yang tidak terkendali (chaos) dan menurunnya tingkat kepercayaan publik pada program jaminan sosial," kata Ketua Asosiasi Jaminan Sosial Indonesia Hotbonar Sinaga.


Dijelaskannya, pemerintah melalui empat BUMN penyelenggara jaminan sosial sudah berpuluh tahun membangun kepercayaan dari kalangan masyarakat, terutama peserta program jaminan sosial bahwa program itu bermanfaat bagi mereka.

Misalnya, PT Askes dirintis sejak 1968 untuk melayani kesehatan pegawai negeri sipil. PT taspen berdiri sejak 1969 guna melayani PNS untuk mendapatkan pensiun setelah purnabakti, PT Asabri berdiri sejak 1971 dan PT Jamsostek sejak 1977.



2.3 Analisis konsumen dan perubahan struktur pasar

Analisis konsumen

Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan sebagai berikut:

1. Analisis Kebutuhan. Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh dirinya sendiri ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui lingkungan bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi produk atau jasa perusahaan lewat media massa, brosur, dan lain-lain.

2. Pencarian Informasi. Setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya.

3. Evaluasi Alternatif. Konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan biaya yang harus ia keluarkan.

4. Keputusan Pembelian. Konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan harga tertentu, warna tertentu.


Perubahan struktur pasar konsumen

Struktur Pasar Konsumen – Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli :
1. Pasar Persaingan Sempurna

Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain.
Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :

- Jumlah penjual dan pembeli banyak
- Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
- Penjual bersifat pengambil harga
- Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran
- Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
- Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar

2. Pasar Monopolistik

Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :

- Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
- Mirip dengan pasar persaingan sempurna
- Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
- Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
- Relatif mudah keluar masuk pasar

3. Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli :

- Harga produk yang dijual relatif sama
- Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
- Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
- Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain

4. Pasar Monopoli

Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli :

- Hanya terdapat satu penjual atau produsen
- Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli

BAB II
PEMBAHASAN

Pemahaman terhadap segmentasi pelanggan : Suatu usaha untuk meningkatkan efektivitas pemasaran jasa penerbangan.


            Pemasaran jasa penerbangan merupakan suatu proses penyesuaian antara permintaan penumpang pada saat ini, permintaan potensial, dan permintaan masa depan dengan penawaran dari suatu maskapai penerbangan. Pemasaran berhubungan dengan sisi permintaan dari pelanggan. Pemasaran bersifat probabilistik dan penuh dengan ketidakpastian, sedangkan operasi dan biaya terletak pada sisi penawaran, bersifat deterministik, dan dapat dikuantifikasi dengan tingkat akurasi yang dapat diterima (Banfe, 1992).

Beberapa tahun setelah Perang Dunia II, pengisian tempat duduk (seats) pesawat semata-mata berhubungan dengan proses penjualan. Tingkat pertumbuhan penumpang sangat tinggi. Maskapai penerbangan dituntut untuk memfokuskan kegiatan perusahaannya untuk “menjual” seats yang tersedia. Namun, dengan diperkenalkannya pesawat jet pada tahun 1960-an, penawaran (available seats) terpenuhi, malahan melebihi permintaan (revenue passengers). Hal ini menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan terhadap jasa penerbangan (supply > demand), sehingga konsep penjualan yang sempit dirasakan sudah tidak cocok lagi untuk digunakan, dan dimulailah era penekanan pada konsep pemasaran yang lebih luas.

Pelayanan terhadap pelanggan yang dilakukan oleh maskapai penerbangan dimaksudkan agar pelanggan merasa puas pada saat melakukan perjalanannya. Kepuasan pelanggan merupakan hal yang sangat vital bagi maskapai penerbangan karena besar pengaruhnya terhadap market share dan load factor. Pelayanan yang baik membuat pelanggan merasa puas, sehingga timbul loyalitas yang tinggi, dan kemungkinan besar akan menarik pelanggan lain yang potensial, dan pada gilirannya dapat meningkatkan market share.


Pelayanan di udara (inflight service) merupakan salah satu produk maskapai yang tak kalah pentingnya. Komponen utama dalam inflight service terdiri dari 5 jenis.:

-Menu makanan dan minuman (meals and drinks)
-Hiburan pada saat penerbangan (inflight entertainment)
-Awak kabin
-Interior pesawat
-Barang cetakan dan gift away



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Secara umum dapat disimpulkan bahwa strategi yang sekarang banyak digunakan maskapai penerbangan domestik dengan menerapkan strategi harga rendah (pemberian diskon, yang kadang-kadang ‘jor-jor an’) harus disikapi dengan bijaksana oleh para pebisnis jasa penerbangan. Bukan tidak mungkin, suatu hari malah akan jadi bumerang buat mereka.

Saran

Kebijakan pelayanan yang tepat (sesuai kebutuhan segmen), justru membawa dampak
positif bagi peningkatan image dan loyalitas pelanggan. Perbaikan kualitas pelayanan dan peningkatan profesionalisme karyawan untuk memberikan jaminan pelayanan dengan tingkat keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan serta jaminan terhadap keselamatan penerbangan perlu dilakukan untuk lebih meningkatkan kepuasan pelanggan.


source :
Jurnal MM Vol 3 No 5 Artikel 1 Diah Natalisa


Wikipedia.com

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/perilaku-konsumen-definisi-dan-tipe.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar